Kadang Anda Melihatnya, Kadang Tidak
GAGASAN TENTANG BAKAT ALAMI
Kadang Anda Melihatnya, Kadang Tidak
Anugerah fisik tidak sama dengan anugerah intelektual. Anugerah fisik dapat dilihat dengan jelas.
Ukuran, bentuk, dan ketangkasan, semuanya dapat dilihat dengan jelas. Praktik serta latihan juga
bisa dilihat, dan semuanya menciptakan hasil-hasil yang bisa dilihat. Anda mungkin berpikir
bahwa hal ini akan menghilangkan mitos tentang orang dengan bakat alami.
Anda dapat menyaksikan bagaimana Muggsy Bogues yang hanya memiliki tinggi 5,3 kaki (sekitar
160 cm) bermain bola basket di NBA, dan Doug Flutie, gelandang kecil yang bermain untuk New
England Patriots dan San Diego Chargers. Anda dapat melihat Pete Gray, pemain bisbol bertangan
satu yang berhasil mencapai liga utama. Ben Hogan, salah seorang pegolf terhebat sepanjang
sejarah, sama sekali tidak memiliki keanggunan. Glenn Cunningham, pelari hebat, kedua kakinya
cacat karena luka bakar. Lary Bird dan gerakannya yang lamban. Anda dapat menyaksikan orang
kecil atau tak anggun atau bahkan “cacat” yang dapat melakukannya., tetapi banyak orang mirip
dewa yang tidak bisa melakukannya. Tidakkah hal ini mengungkapkan sesuatu kepada kita?
Para pakar olahraga tinju menggandalkan ukuran ukuran fisik, yang disebut tales of the tape, untuk
mengenali orang orang yang memiliki bakat alami. Termasuk ukuran kepalan tangan, jangkauan,
lebar dada dan berat badan petinju. Muhammad Ali gagal menurut ukuran ukuran ini. Dia bukanlah
seseorang dengan bakat alami. Dia memiliki kecepatan luar biasa, tetapi dia tidak memiliki fisik
seorang petinju hebat. Dia tidak memiliki kekuatan dan dia tidak memiliki gerakan gerakan klasik.
Bahkan, dia salah total dalam bertinju. Dia tidak menangkis pukulan dengan lengannya dan
merunduk. Dia memukul bertubi tubi layaknya seorang amatir. Dia membiarkan rahangnya tetap
terbuka. Dia menarik tubuhnya untuk menghindari dampak pukulan seperti ditekankan Josse
Torres, “Persis seseorang dilintasan kereta yang berusaha tidak tertabrak, bukan dengan bergerak
ke pinggir, tetapi dengan berlari mundur.”
Sonny Liston, lawan Ali, adalah seorang dengan bakat alami. Dia memiliki semuanya – ukuran,
kekuatan, juga pengalaman. Kekuatannya sudah melegenda. Sama sekali tidak terbayangkan
bahwa Ali dapat mengalahkan Sonny Liston. Pertarungan tersebut demikian menggelikan
sehingga arenanya hanya dipenuhi separuh penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut.
Tetapi, selain kecepatannya, kecemerlangan Ali terletak pada pikiraannya. Otaknya, bukan
kekuatannya. Dia mempertimbangkan lawannya dan berusaha menjatuhkan mentalnya. Dia tidak
hanya mempelajari gaya bertarung Liston, tetapi juga secara dekat menyelidiki pribadi macam
apakah Liston sebenarnya di luar ring : “Saya membaca segala hal berkaitan dengan wawancarawawancara yang pernah dilakukannya..
Saya berbicara dengan orang-orang yang selama ini berada di sekitarnya atau pernahberbicara dengannya. Saya berbaring di tempat tidur dan menghimpun
segala hal tersebut kemudian memikirkannya. Saya berusaha mendapatkan gambaran tentang
bagaimana pikiran Liston bekerja.” Kemudian, Ali menggunakan semua ini untuk melawan
Liston.
Mengapa Ali tampak “menjadi gila” sebelum setiap pertarungan? Karena, ungkap Torres, dia
tahu bahwa pukulan knockout adalah sesuatu yang tidak mereka duga-duga. Ali menceritakan,
“Liston harus percaya bahwa saya ini gila. Dengan begitu, saya mampu melakukan apa pun. Dia
sama sekali tidak melihat apa pun dari diri saya kecuali mulut dan itulah satu-satunya hal yang
saya ingin dia lihat!
Mengapung laksana seekor kupu-kupu,
Menyengat bagaikan seekor lebah
Tanganmu tidak dapat memukul
Sesuatu yang tak dapat dilihat matamu.
Kemenangan atas Liston merupakan sejarah dalam dunia tinju. Seorang manajer tinju termahsyur
menggambarkan Ali sebagai berikut :
“Dia merupakan paradoks. Penampilan fisiknya dalam ring sama sekali tidak cocok ....... Tetapi,
otaknya selalu bekerja dalam kondisi sempurna.” Dia menunjukkan kepada kita semua,” dia
melanjutkan dengan senyum lebar di wajahnya.,”bahwa seluruh kemenangan berasal dari sini”,
sambil menunjuk kening dengan jari telunjuknya. Kemudian, dia mengangkat sepasang kepalan
tangan, sambil mengatakan,”Bukan dari sini”.
Namun, hal ini tidak mampu mengubah pikiran orang orang tentang anugerah fisik. Tidak, kita
baru saja melihat kembali Ali sekarang, dengan tinjaun kita ke belakang, dan menyaksikan tubuh
seorang petinju hebat. Sungguh beruntung karena pikirannya begitu tajam dan ia mampu membuat
puisi puisi yang menghibur, tetapi kita masih tetap berpikir bahwa kehebatannya terletak pada
fisiknya. Dan, kita tidak paham bagaimana para pakar gagal melihat kehebatan tersebut sejak awal.
Referensi : “Mindset” Karya Carol S.Dweck,PH.D.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cubitan Qolbu: Menemukan Ketenangan Saat Hati Bertemu Allah
Dalam hiruk pikuk kehidupan dan padatnya aktivitas sekolah, penting bagi kita untuk sesekali menyentuh hati dan menenangkan jiwa. Melalui renungan berjudul “Cubitan Qolbu”,
Jangan Kagum pada Dunia: Saat Pandangan Salah, Hati Jadi Keras
Hindarilah tontonan dan hiburan yang menjadikan hati keras, memperbanyak angan-angan, serta menumbuhkan cinta berlebihan terhadap dunia. Sering kali, kita kagum dengan kehidupan mewah o
Saat Semua Pergi, Hanya Allah yang Tetap di Sini
Dalam perjalanan hidup, kita sering menemukan diri berada di titik paling rendah — saat harapan seolah pupus, dan jalan keluar tak kunjung tampak. Di saat seperti itulah, bibir in
Bagaimana cara hidup kita, demikianlah cara mati kita
Orang yang selalu berbuat baik, insya Allah dia akan mati dalam kondisi berbuat baik. Orang yang selalu berbuat jahat, dia pun akan mati dalam kondisi berbuat jahat. Orang yang jarang
PASTI ADA JALAN KELUAR!
Jangan Menyerah, Karena Pertolongan Allah SWT Itu Nyata Hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita harus melalui masa-masa sulit—rezeki terasa sempit, ujian hidup datang
SEGERALAH BERAMAL SHOLIH, SEBELUM DATANG FITNAH!
Jangan menunda atau menunggu nanti untuk beramal sholih, karena belum tentu nanti masih ada kesempatan.Rasulullah ﷺ bersabda, بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَن
TAK USAH MEMBANDINGKAN
Tak usah membanding-bandingkan, jatahmu sudah yang paling pas dan yang terbaik dari Allah ﷻ Belum menikah, belum memiliki keturunan, belum punya pekerjaan mapan, belum lulus, belum s
SUNGGUH MERUGI
Termasuk kerugian besar yaitu adanya kesempatan tapi tidak maksimal digunakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ورَغِمَ أنفُ رجلٍ دخل عليه ر
JADIKAN AKHIRAT DI HATIMU
Kenapa kebanyakan manusia lebih memilih dunia serta rela mengorbankan akhirat yang kekal abadi ? Kenapa mereka mencari dunia sekuat tenaga, habis-habisan, padahal tidak akan dinikmati s
SEGERALAH BERLARI KEPADA ALLAH
Hidup identik dengan masalah, kesusahan, dan beragam ujian. Maka, setiap yang hidup pasti akan diuji dengan aneka masalah. Maka, saat masalah datang menghampiri, keep calm dan jangan me