Jangan Kagum pada Dunia: Saat Pandangan Salah, Hati Jadi Keras
Hindarilah tontonan dan hiburan yang menjadikan hati keras, memperbanyak angan-angan, serta menumbuhkan cinta berlebihan terhadap dunia.
 Sering kali, kita kagum dengan kehidupan mewah orang lain, tanpa sadar menumbuhkan rasa iri, kecewa terhadap takdir, dan kurang bersyukur atas nikmat yang Allah beri.
Dari kekaguman yang salah arah itu, sebagian orang bahkan tergelincir dalam berbagai perbuatan maksiat —
 menjual kehormatan, terjerat riba, berdusta, korupsi, menjual narkoba, atau melakukan apa pun demi gaya hidup dan pengakuan dari manusia.
 Semua itu terjadi karena ingin terlihat bernilai di hadapan manusia, bukan di hadapan Allah SWT.
Padahal, Islam mengajarkan keseimbangan dalam memandang dunia.
 Seorang muslim sejati hendaknya melihat orang yang berada di bawahnya dalam urusan harta, agar ia dapat bersyukur, bukan justru memandang mereka yang di atas lalu merasa kurang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia), dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang hanya melihat ke atas, ia akan merasa kurang dan selalu ingin lebih.
 Namun bila ia melihat ke bawah, maka hatinya akan lebih tenang, qana‘ah, dan penuh syukur.
 Ia tidak mudah iri, tidak tamak, tidak terbebani oleh gaya hidup, dan terhindar dari dosa serta maksiat.
???? Semoga Allah SWT memberi kita taufik untuk senantiasa bersyukur, merasa cukup, tidak mudah iri dan mengeluh.
 Karena ketenangan sejati bukan terletak pada banyaknya harta, tetapi pada hati yang ridha dan selalu mengingat Allah.
 Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Cubitan Qolbu: Menemukan Ketenangan Saat Hati Bertemu Allah
Dalam hiruk pikuk kehidupan dan padatnya aktivitas sekolah, penting bagi kita untuk sesekali menyentuh hati dan menenangkan jiwa. Melalui renungan berjudul “Cubitan Qolbu”,
Saat Semua Pergi, Hanya Allah yang Tetap di Sini
Dalam perjalanan hidup, kita sering menemukan diri berada di titik paling rendah — saat harapan seolah pupus, dan jalan keluar tak kunjung tampak. Di saat seperti itulah, bibir in
Bagaimana cara hidup kita, demikianlah cara mati kita
Orang yang selalu berbuat baik, insya Allah dia akan mati dalam kondisi berbuat baik. Orang yang selalu berbuat jahat, dia pun akan mati dalam kondisi berbuat jahat. Orang yang jarang
PASTI ADA JALAN KELUAR!
Jangan Menyerah, Karena Pertolongan Allah SWT Itu Nyata Hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita harus melalui masa-masa sulit—rezeki terasa sempit, ujian hidup datang
SEGERALAH BERAMAL SHOLIH, SEBELUM DATANG FITNAH!
Jangan menunda atau menunggu nanti untuk beramal sholih, karena belum tentu nanti masih ada kesempatan.Rasulullah ﷺ bersabda, بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَن
TAK USAH MEMBANDINGKAN
Tak usah membanding-bandingkan, jatahmu sudah yang paling pas dan yang terbaik dari Allah ﷻ Belum menikah, belum memiliki keturunan, belum punya pekerjaan mapan, belum lulus, belum s
SUNGGUH MERUGI
Termasuk kerugian besar yaitu adanya kesempatan tapi tidak maksimal digunakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ورَغِمَ أنفُ رجلٍ دخل عليه ر
JADIKAN AKHIRAT DI HATIMU
Kenapa kebanyakan manusia lebih memilih dunia serta rela mengorbankan akhirat yang kekal abadi ? Kenapa mereka mencari dunia sekuat tenaga, habis-habisan, padahal tidak akan dinikmati s
SEGERALAH BERLARI KEPADA ALLAH
Hidup identik dengan masalah, kesusahan, dan beragam ujian. Maka, setiap yang hidup pasti akan diuji dengan aneka masalah. Maka, saat masalah datang menghampiri, keep calm dan jangan me
KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI
Berjuta-juta jiwa telah melalang buana, mencari kebahagiaan pada pucuk-pucuk dunia. Membuang harta, merebut tahta, serta berburu meraih kesenangan yang akan sirna. Namun kiranya mereka