Saat Semua Pergi, Hanya Allah yang Tetap di Sini

Dalam perjalanan hidup, kita sering menemukan diri berada di titik paling rendah — saat harapan seolah pupus, dan jalan keluar tak kunjung tampak. Di saat seperti itulah, bibir ini mulai berbisik lirih, “Ya Allah, tolong aku…”

Kita menangis, memohon, dan menaruh seluruh harapan hanya kepada-Nya. Dan benar, pertolongan Allah SWT selalu datang tepat waktu, meski sering bukan dengan cara yang kita duga.
Namun, setelah badai berlalu dan hidup kembali tenang, berapa banyak di antara kita yang masih mengingat Allah dengan penuh syukur?

Allah SWT berfirman:

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
(QS. Saba’: 13)

Ayat ini menjadi pengingat lembut bahwa manusia mudah lupa. Kita sering mengingat Allah hanya di kala sulit, namun lalai ketika bahagia. Padahal, setiap napas yang kita hirup, setiap nikmat kecil yang kita rasakan — semuanya adalah bukti kasih sayang Allah yang tak pernah terputus.

Sesungguhnya, Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Dialah satu-satunya Penolong sejati ketika semua terasa gelap.
Maka, saat hati mulai tenang, jangan biarkan rasa syukur ikut reda. Jadikan setiap nikmat sebagai jalan untuk lebih dekat dan lebih taat kepada-Nya.

???? Ingatlah:
Di setiap kesulitan, ada pertolongan Allah.
Dan di setiap pertolongan, seharusnya lahir rasa syukur yang tulus.