• SMK MUHAMMADIYAH 1 AJIBARANG
  • UTAMA (Unggul, Terampil, Mandiri, dan Berakhlakul Karimah)

Antara Fisik dan Amal

Dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad SAW. menyatakan :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ». رواه مسلم

Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian”. HR. Muslim.

Hadis di atas hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Ibn Hibban, Ahmad ibn Hanbal dan lainnya. Meski terdapat perbedaan pada redaksi matannya namun semua memiliki substansi yang sama yakni bahwa Allah tidak melihat tampilan fisik atau harta seseorang, namun yang Allah lihat adalah hati dan amalnya.

Apa makna dari Allah ‘melihat’ pada hadis di atas? Imam al-Nawawi dalam Syarh Muslimnya menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Allah tidak memberikan balasan dan menghitung amal seseorang berdasarkan tampilan fisiknya namun berdasarkan apa yang ada di hatinya. Untuk memahami hadis di atas maka perlu pula kita memahami kata kunci yang ada pada hadis tersebut yakni al-shurahamwal, qalbu dan ‘amal. Karena Nabi seakan mengajarkan dua hal yang berbeda meskipun saling terkait.

Kata ‘al-shurah’ dalam bentuk kata kerja lanjutan (fi’il mudhari’) terdapat dalam Q.S. Ali Imran/3: 6 di mana Allah Swt. berfirman:

هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (6)

Artinya:

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam Maqayis al-Lugah, Ibn Faris memaknai kata ‘al-shurah’ dengan ‘hai’ah khilqah’ atau bentuk fisik penciptaan. Karena itu, dalam banyak kitab tafsir seperti Tafsir al-Thabari, Ibn Katsir, al-Sa’di dan lainnya, memahami kata ‘yushawwirukum’ dalam bentuk penciptaan fisik seseorang yakni apakah ia diciptakan sempurna atau cacat, ganteng atau jelek, laki-laki atau perempuan, warna kulit hitam atau merah, bahkan Ibn Katsir menambahkan dengan apakah ia kelak akan sengsara atau bahagia. Pada intinya, kata ‘al-shurah’, baik secara bahasa maupun pemahaman para mufassir, menunjukkan makna keadaan atau tampilan fisik seseorang. Adapun kata ‘al-amwal’ adalah bentuk jamak dari ‘al-mal’ yang berarti harta yang menurut Ibn Manzhur dalam Lisan ‘Arabnya adalah semua yang kita miliki baik berupa emas, perak atau binatang ternak. Singkatnya, ‘al-mal’ adalah segala benda yang kita miliki dan membuat kita puas. Dalam matan riwayat Muslim lainnya, Nabi Saw. menyandingkan antara ‘al-shuwar’ dan ‘al-ajsad’.

Sementara niat dalam al-Furuq al-Lughawiyah dipahami dengan keinginan sebelum berbuat. Adapun ‘amal’ berarti pekerjaan atau perbuatan. Jika dihubungkan dengan niat maka amal berarti implementasi dari niat.

Apa sesungguhnya substansi dari hadis di atas? Hadis tersebut ingin menunjukkan kepada kita perbedaan penting antara fisik dan amal. Tampilan fisik bersifat wahbi atau given. Allah memberikan kepada kita tanpa ada kemampuan kita untuk menolak atau memilih. Fisik adalah sesuatu yang telah Allah tulis dan takdirkan dalam ilmuNya di Lauh al-Mahfuz. Allah menetapkan kepada kita bentuk fisik kita, warna kulit kita, bahasa ibu kita, elok atau jelek rupa kita. Karena fisik bersifat pemberian maka tugas kita hanyalah mensyukuri, menjaga dan merawatnya. Kita dilarang mencela dan merusak pemberian tersebut. Dan karena pemberian juga maka kita tidak diminta pertanggung jawabannya. Untuk itu, hadis tersebut seakan ingin menegaskan bahwa Allah tidak melihat dan menilai dari segi fisik seseorang yang bersifat wahbi atau given. Berbeda halnya dengan niat dan amal. Dua hal terakhir ini bersifat kasbi atau upaya dan usaha manusia. Allah memberikan kita potensi untuk melakukan sesuatu namun keputusan untuk berbuat dan memanfaatkan potensi tersebut diserahkan kepada tiap orang. Ada yang dengan potensi tersebut digunakan untuk keburukan dan kejahatan namun ada juga yang memanfaatkannya dalam hal-hal positif dan kebaikan. Ada yang berbuat maksimal namun banyak pula yang mengabaikan potensi tersebut dengan tidak melakukan satu amal apapun dalam tiap lintas waktunya. Karena niat dan amal bersifat kasbi dan menjadi pilihan seseorang untuk melakukannya maka nilai orang terletak pada amalnya dan Allah menghitung dan menghisab seseorang berdasarkan amal tersebut.

dikutip dari

https://www.uin-antasari.ac.id/antara-fisik-dan-amal/

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
TETAP AKAN TERTULIS SEBAGAI SATU KEBAIKAN YANG SEMPURNA

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَس

25/09/2024 13:45 - Oleh Administrator - Dilihat 5 kali
Dzikir Pagi

Dzikir adalah salah satu kegiatan beribadah umat Islam yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dzikir bisa dibaca saat setelah sholat fardhu, di pagi hari, ataupun sore hari.https:/

05/09/2024 11:27 - Oleh Administrator - Dilihat 55 kali
WAHAI HAMBA ALLAH, JANGANLAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Manusia memang banyak melakukan kesalahan, maka seharusnya selalu bertaubat kepada Allah dan jangan berputus asa dari rahmat Allah.Allah ﷻ berfirman, قُلْ يَا عِبَادِي

22/08/2024 08:04 - Oleh Administrator - Dilihat 100 kali
Tanda Cinta kepada Allah SWT

Tanda-tanda Cinta Kepada Allah mungkin di antara kita ada yang mengaku mencintai Allah, tetapi sesungguhnya masih tidak mengetahui apa sajakah tanda-tanda cinta padaNya? Berikut ini 7

16/08/2024 11:52 - Oleh Administrator - Dilihat 280 kali
Daily SMUHSA

Ajibarang, 9 Agustus 2024. Hari jumat di SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang dengan suasa yang sejuk dan bergembira. Dan selalu diawali dengan penyambutan siswa, Apel Pagi di lanjutkan dengan

09/08/2024 10:24 - Oleh Administrator - Dilihat 61 kali
Dzikir pagi

DZIKIR adalah sarana komunikasi antara hamba dengan Rabb-Nya. Amalan ini termasuk ibadah langsung kepada Allah.Selain itu, dzikir merupakan amalan ibadah batin dan lisan yang tidak leka

08/08/2024 12:41 - Oleh Administrator - Dilihat 90 kali
Berprasangka Buruk

Allah SWT dengan tegas melarang hamba-Nya untuk berprasangka buruk (suuzan). "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu

07/08/2024 11:02 - Oleh Administrator - Dilihat 502 kali
Lemah Lembutlah dalam Bertutur Kata

Semakin maju zaman, semakin manusia menjauh dari akhlaq yang mulia. Perangai jahiliyah dan kekasaran masih meliputi sebagian kaum muslimin. Padahal Islam mencontohkan agar umatnya berak

06/08/2024 11:09 - Oleh Administrator - Dilihat 128 kali
Pengajian Jumat Pagi. Wajah dan Penampilan 10 Golongan Pelaku Maksiat di Padang Mahsyar

Padang Mahsyar adalah tempat yang sangat luas di mana seluruh manusia dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur atau tempat lain yang Allah kehendaki untuk diadili satu per sat

02/08/2024 09:54 - Oleh Administrator - Dilihat 251 kali
Surat Al-Mu’min Ayat 39

يَٰقَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَ

02/08/2024 09:20 - Oleh Administrator - Dilihat 342 kali