Taqwa

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۝١٠٢

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (QS. Ali Imran 102)

Taqwa juga merupakan keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sebuah kisah seorang pemuda miskin di Damaskus yang hidup bersama seorang syeikh di Zaman para Tabi'in. Kehidupan mereka sangatlah sederhana, dan sang syeikh adalah seorang yang sangat zuhud.. dia makan apabila ada makanan dan berpuasa apabila tidak ada sesuatu untuk dimakanya. Hingga suatu ketika sampai 3 hari mereka tidak memakan sesuatu apapun.. Disaat inilah setan datang menggoda iman sang pemuda. Akhirnya timbullah niat untuk mencuri makanan di hatinya. Dan sampailah dia disebuah rumah yang didalamnya ada terong yang sedang dimasak, lalu dimakanlah terong tadi karena laparnya, ketika dia hendak menelanya timbullah ketaqwaan nya kepada Allah Ta'ala.. seketika dia menyadari dia telah melakukan 3 dosa sekaligus yaitu masuk rumah orang tanpa izin, mencuri dan yang ketiga dia telah memakan makan yang haram.

Akhirnya dilemparlah terong tadi dan dia balik pulang ke masjidnya. Pemuda tersebut masuk ke masjid dan mengikuti pengajaran yang disampaikan syekhnya sambil menahan lapar,kemudian datang perempuan berbicara dengan syekhnya dan dijodohkanlah pemuda tersebut dengan perempuan itu. Setelah menikah ternyata istrinya tersebut merupakan pemilik rumah yang makananya dicuri.

Dari kisah tersebut dapat diambil kesimpulan jika kita bertaqwa kepada Allah maka Allah tidak akan menelantarkan hambanya,bahkan Allah akan memuliakan hambanya yang bertaqwa.